Reformasi Polri Stagnan Krisis Kepercayaan Publik Meningkat

Reformasi birok­rasi di jajaran Polda Sumbar masih jauh dari harapan pu­blik alias stagnan, me­nyusul lemahnya pene­gakan hukum, ma­rak­nya kasus keke­rasan dan kriminal yang dilakukan oknum aparat kepolisian. Ini harus menjadi koreksi Polda Sumbar pada momen peringatan HUT Bhayangkara, ke­marin (1/7).

“Dari sejumlah kasus kekerasan oknum polisi, hanya dua yang naik ke pengadilan, itu pun karena ada tekanan publik. Kalau tidak ada tekanan publik, mungkin kasus itu diam,” kata Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Era Purnama Sari kemarin (1/7).

Sebut saja kasus kematian dua kakak beradik tahanan Polsek Sijunjung, Faisal dan Budri. Kasus itu diproses sete­lah ada desakan publik. Ter­anyar, dugaan kekera­san ok­num polisi yang dialami Ok­tavianus, warga Pasaman. Okta­via­nus tewas setelah di­amankan polisi atas tuduhan mencuri ternak.

“Itulah indikator yang me­nyatakan polisi masih bobrok. Belum lagi oknum polisi yang diduga mem-back-up praktik ilegal,” kata Era.

Era menilai Kapolda saat ini belum menunjukkan bukti nyata mereformasi internal­nya. “Belum tampak bukti nyata dari komit­men Kapolda. Justru, dalam dua tahun ter­akhir, polisi disorot karena melakukan tin­dak kekera­san,” katanya.

Untuk mengembalikan ke­per­­cayaan masyarakat terha­dap polisi, Era meminta Kapol­da harus menuntaskan seluruh ka­sus kekerasan yang selama ini be­lum ada penyele­saian­nya. Ka­pol­da harus bertindak tegas pa­­da jajarannya yang terbukti me­la­kukan pelang­garan. “Kapol­da ha­rus meng­evaluasi kinerja selu­ruh inter­nalnya. Kapolda juga ha­rus lebih transparan terhadap kri­ti­kan dan masukan publik,” ujarnya.

Tanggapan serupa dilon­tarkan Ketua Perhimpunan Ban­tuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Sumbar, Fir­daus. Kasus kekerasan yang dilakukan oknum polisi, dini­lai­nya telah meruntuhkan citra kepolisian. “Polisi sampai hari ini belum bisa membangun keper­cayaan pu­blik. Polisi be­lum berhasil mem­bangun ke­mi­traan dengan ma­sya­ra­kat,” kritiknya.

Firdaus memuji upaya re­for­masi Polri di tingkat mabes, tapi belum di tingkat daerah. “Di daerah, masyarakat masih takut berurusan dengan polisi. Komit­men Kapolda mengha­bisi anak buahnya yang mem­beking prak­tik ilegal juga se­rius. Gara-gara melindungi ulah segelintir ok­num polisi, mar­wah polisi di te­ngah ma­sya­rakat terpuruk. Ba­nyak ka­sus yang menjadi PR di ber­bagai daerah di Sumbar,” ucapnya.

Data Polda Sumbar, pada 2011 tercatat 15.245 kasus di Sumbar, pada 2012 sebanyak 17.073 kasus dan hingga Mei 2013 sebanyak 7.776 kasus yang didominasi kasus pen­curian dengan pemberatan, curanmor, lantas dan narkoba. “Ini menjadi tugas kepolisian un­tuk mencip­takan keamanan dan zero tinda­kan yang me­lang­­gar hukum,” ujar Kapolda Sum­bar, Brigjen Pol Noer Ali sa­at menghadiri HUT Bha­yang­­kara ke-67 di Mako Sat­bri­mob Polda Sumbar di Pa­dang­sarai, Padang, kemarin (1/7).

Angka kecelakaan lalu lin­tas mengalami peningkatan setiap tahun. Tercatat 2.501 kasus pada 2011, sebanyak 3.198 kasus pada tahun 2012, dan hingga Mei 2013 sebanyak 1.103 kecelakaan. Pe­nye­bab kecelakaan didominasi human error. “Untuk itu, kepo­lisian terus menggalakkan sosia­lisasi terha­dap masyarakat ter­utama ten­tang tata tertib lalu­lintas,” ujarnya.

Dalam mengamankan pil­ka­da Sawahlunto, Padang­panjang, Pariaman dan Pa­dang, serta Pemilu 2014, Polda Sumbar yang memiliki per­sonel 10.087 orang telah dibe­kali keahlian dalam men­jaga kamtibmas.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno yang hadir dalam ke­sem­patan itu, berharap apa­rat kepo­lisian terus merancang ber­ba­gai langkah dalam men­cipta­kan rasa aman di tengah masya­rakat.

Hargai Wali Nagari

Usai upacara HUT Bayang­kara ke-67, Polres Sijunjung mengadakan syukuran di ge­dung Pancasila Muaro Sijun­jung. Da­lam syukuran terse­but, Kapolres Sijunjung AKBP Su­geng Riyadi memberikan peng­har­g­aan kepa­da belasan wali n­a­gari dan tokoh pemuda kare­na telah berperan dalam mem­ban­­tu kinerja kepo­lisian selama ini.

“Kita mengapresiasi Pak Kapolres AKBP Sugeng Riyadi karena berhasil merangkul serta mendekatkan diri kepada selu­ruh elemen masyarakat dalam menjalankan tugasnya sebagai Kapolres, yang mana beliau (Sugeng Riyadi, red), mampu menempatkan Sijun­jung sebagai salah satu kabu­paten aman di Sumbar,” ung­kap Bupati Sijun­jung Yuswir Arifin dalam sambu­tannya

 

 

Sumber : padangekspres.co.id

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *