LBH Banda Aceh Prihatin Penegakan Hukum di Aceh Lemah

DIREKTUR LBH Banda Aceh, Mustiqal Syah Putra mengatakan kasus-kasus kekerasan yang terjadi selama ini di Aceh disebabkan lemahnya proses penegakan hukum oleh aparatur.

Melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (27/4/2013) Ia mengatakan Kejadian tewasnya T. Muhammad Zainal Abidin, kembali menginggatkan kita akan bagaimana proses politik di Aceh terjadi, dimana setiap ada hajatan politik di Aceh selalu diwarnai dengan kekerasan.

Pada pemilu pertama pasca damai, aksi – aksi kekerasan juga marak terrjadi antara peserta pemilu, diantaranya pembakaran mobil tim sukses salah satu kandidat. Begitu juga halnya dalam pemilu tahun 2009, diwarnai dengan berbagai kekerasan yang menyebabkan korban jiwa dari pendukung salah satu partai politik di Aceh.

Sedangkan pada tahun 2012 kemarin, serangkaian berbagai aksi kekerasan juga marak terjadi berkaitan dengan meningkatnya intensitas politik di Aceh, dimana selain penembakan terhadap pendukung atau tim sukses juga menyisir etnis-etnis tertentu.

Kalau dilihat dari analisa data yang ada, dimana setiap hajatan politik yang berlangsung di Aceh selalu diwarnai dengan kekerasan, hal ini terjadi karena disebabkan oleh lemahnya proses penegakan hukum di kepolisian dalam mengungkap siapa pelaku kekerasan, sehingga memberikan dampak yang buruk bagi proses penegakan hukum dan demokrasi di Aceh.

LBH Banda Aceh menghimbau kepada partai politik peserta pemilu untuk tidak melakukan kekerasan dalam proses demokrasi di Aceh. “Sudah saatnya kita memulai proses demokrasi di Aceh tanpa kekerasan demi terciptanya proses perdamaian yang abadi,” Muustiqal Syah Putra, Direktur LBH Banda Aceh menandaskan.

 

Sumber : acehterkini.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *